Tuesday, October 7, 2008

Hukum Dasar Kemakmuran, 2


Anda selalu bisa memberikan sesuatu


Mungkin Anda akan berpikir, “Apa yang bisa diberikan oleh orang yang demikian berkekurangan?” Selalu saja ada sesuatu yang seseorang bisa berikan, baik secara nyata atau tidak nyata, yang akan membuat dia terhubung dengan persediaan Tuhan yang berlimpah.

Seorang janda dengan rumah penuh anak kecil suatu ketika menghubungi seorang konselor. Dia tidak punya uang untuk membeli makanan bagi anak-anaknya. Waktu itu sudah saatnya makan siang dan anak-anaknya belum makan sejak kemarin. Dia sangat berputus asa. Konselor itu sangat paham bagaimana rasanya kalau dirinya berada dalam kesulitan seperti itu. Kekuatan dari berpikir kearah kemakmuran secara harafiah akan menyediakan “makanan dari surga” dalam periode keputusasaan keuangan dalam kehidupannya. Dengan bela rasa yang besar dia menjelaskan kekuatan ajaib dari memberi dengan cara tertentu, yang akan mengawali sesuatu mengalir kembali dalam bentuk yang diharapkan.

Tentu saja ketika konselor itu menjelaskan kepada ibu tadi, bahwa dia harus memberi agar bisa menerima, reaksi pertama dari janda itu pasti mendekati reaksi Anda atau saya ketika pertama kali diberitahu untuk memberi terlebih dahulu sebelum menerima. Dia mengeluh, “Itulah masalahnya, Saya tidak punya apa-apa untuk diberikan”. Dengan lembut konselor itu menjelaskan, “Ibu, tentu saja ibu punya sesuatu yang bisa diberikan. Tentu saja, kita selalu mempunyai banyak hal yang bisa diberikan dari pada yang semula kita sadari.” Kemudian konselor itu mendesak ibu yang sedang kalut itu untuk memeriksa dirinya dan untuk memohon bimbingan Ilahi mengenai apa yang bisa diberikannya.

Ibu itu diyakinkan bahwa konselornya akan berdoa bersamanya dengan keyakinan bahwa dia akan dibimbing Tuhan bagaimana cara memberi dan sesudah itu bagaimana menerima. Konselor itu juga mengatakan padanya, bahwa setelah memulai aliran dengan memberi, maka kemudian dia sudah siap untuk menerima dengan cara menata mejanya untuk mempersiapkan datangnya makanan bagi anak-anaknya yang demikian diharapkannya; juga dengan menyiapkan daftar belanjaan yang ingin dibelinya, dengan keyakinan bahwa uang itu akan segera muncul. Dengan penuh keyakinan ibu itu duduk dan dengan khusuk berdoa dan memohon petunjuk apa yang dapat diberikannya. Tiba-tiba dia teringat akan bunga yang tumbuh di halaman rumahnya, dengan gembira dipotongnya beberapa tangkai dan diberikannya kepada tentangganya yang sedang sakit, yang sangat bergembira menerimanya. Kemudian dia menata mejanya dengan taplak meja dan pecah belah terbaik yang dimilikinya. Ini menyebabkan rasa gembira dan rasa ingin tahu anak-anaknya, yang kemudian dengan penuh harap menunggu makanan yang lezat. Begitu dia selesai dengan daftar belanjaannya, seseorang yang sudah sangat lama berhutang kepadanya singgah dan membayar hutangnya sebanyak Rp. 600.000,- sejumlah uang yang sudah tidak diharapkannya akan kembali.

Kalau saja saya bisa meneriakkan sebuah pesan keseluruh dunia tentang rahasia kehidupan, maka pesannya adalah seperti ini :

“Anda tidak bisa memperoleh sesuatu dengan cuma-cuma, tetapi Anda bisa memiliki segala sesuatu yang terbaik bila Anda memberi dengan tulus demi apa yang ingin Anda terima itu.”
Karena saya seorang penulis tentang kemakmuran, saya telah menerima sejumlah surat dari orang-orang yang belum juga memahami hukum ini dan yang masih saja mencoba memperoleh sesuatu dengan cuma-cuma. Seorang wanita meminta agar uang sejumlah tiga juta rupiah segera dikirimkan kepadanya agar dia bisa segera membayar hutangnya yang sudah lama tidak mampu dia lunasi. Tidak hanya sekali atau dua kali saja dia menulis surat, tetapi sudah tiga kali sebelum dia bisa diyakinkan bahwa dia harus menggunakan hukum dasar kemakmuran untuk membawa masuk kebutuhannya.

----------

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template