Saturday, October 18, 2008

Hukum Ruang Kosong 1

KEMAKMURAN: HUKUM RUANG KOSONG

Diterjemahkan dari buku "The Dynamic Law of Prosperity" Bab 3, tulisan Catherine Ponder, terbitan DeVorss Publications.

Artikel ini merupakan lanjutan dari "Hukum Dasar Kemakmuran" yang dimuat dalam MediaPrana edisi yang lalu, yang intinya adalah: "Anda tidak bisa memperoleh sesuatu dengan cuma-cuma, Anda bisa memiliki segala sesuatu yang terbaik bila Anda memberi dengan tulus demi apa yang ingin Anda terima itu". Dikatakan bahwa alam tidak suka akan kekosongan. Dalam dunia kemakmuran, itu sebagian benar. Hukum ruang kosong Kemakmuran merupakan salah satu yang paling kuat, walau itu membutuhkan keyakinan yang kuat dan keberanian agar itu bisa berjalan, demikian juga petualangan dan harapan untuk menuai manfaatnya secara penuh. Bila seseorang dengan sungguh-sungguh mencoba untuk menjadi makmur, terus berpikir dalam jalur kemakmuran, dan masih saja gagal, biasanya itu karena dia perlu meminta bantuan "Hukum Ruang Kosong Kemakmuran" ini.

Pada dasarnya, hukum ruang kosong kemakmuran adalah demikian: Kalau Anda menginginkan lebih banyak kebaikan, lebih banyak kemakmuran dalam kehidupan Anda, mulailah membuat ruang kosong untuk menerimanya, dengan kata lain, singkirkan apa yang tidak Anda perlukan agar tersedia tempat bagi apa yang Anda inginkan. Kalau ada pakaian di lemari atau perabotan di rumah atau kantor Anda yang tidak bermanfaat lagi bagi Anda; kalau ada di antara kenalan atau teman Anda yang rasanya tidak cocok lagi, mulailah menyingkirkannya dari kehidupan Anda, dengan keyakinan bahwa Anda akan memperoleh apa yang benar-benar Anda inginkan dan harapkan. Seringkali amat sulit untuk mengetahui apa yang Anda inginkan sampai Anda menyingkirkan apa yang tidak Anda kehendaki.


Singkirkan yang tidak perlu


Tidak dapat dipungkiri, dalam pengalaman hidup, akan Anda temukan bahwa, ketika benda yang Anda inginkan tidak muncul, itu biasanya dikarenakan Anda harus melepaskan sesuatu untuk menyediakan tempat baginya. Hal-hal baru tidak akan dapat mengalir dengan lancar ke dalam siatuasi yang kacau.

Kalau Anda menginginkan lebih banyak hal-hal baik dalam hidup Anda, apa yang Anda lepaskan atau yang Anda singkirkan untuk menyediakan tempat baginya? Alam tidak menyukai kekosongan, dan ketika Anda mulai membuang dari kehidupan Anda apa yang tidak Anda kehendaki, secara otomatis Anda menyediakan jalan bagi apa yang Anda inginkan. Dengan menyingkirkan yang tidak diperlukan, secara otomatis Anda menyediakan tempat bagi hal-hal baik agar datang dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Sepasang suami istri memanfaatkan 'hukum ruang kosong kemakmuran' untuk melengkapi perabot rumah tangga di rumah baru mereka. Dari rumahnya terdahulu, mereka hanya membawa perabotan yang benar-benar mereka sukai dan cocok bagi rumah barunya. Tanpa khawatir, mereka membagikan sebagian besar perabotan lamanya dan begitu saja membiarkan ruangan di rumah barunya tetap kosong, memvisualisasikan ruangan itu terisi dengan perabotan yang mereka inginkan. Untuk sementara, nampaknya tidak terjadi apapun, namun mereka tetap setia pada cita-citanya untuk memiliki perabotan rumah yang baru, yang indah dan serasi.
Kemudian pada suatu hari, sang suami, yang bekerja di sebuah perusahaan besar, memperoleh jabatan yang terpandang. Karena dia telah menghasilkan sejumlah besar keuntungan bagi perusahaan, bonusnya meningkat, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah perabotan rumah.

Seorang pengusaha sudah mencoba menjual rumahnya selama berbulan-bulan karena dia harus pindah ke lain propinsi, dia mendengar tentang 'hukum ruang kosong kemakmuran' dan menyadari, walaupun dia sudah dengan bersungguh-sungguh berkeinginan menjual rumahnya selama beberapa bulan, dia tidak melakukan suatu bentukpun dari 'hukum ruang kosong kemakmuran', yang melaluinya keinginannya bisa mulai terwujud. Maka suatu hari dia duduk hening di ruang kerjanya dan dalam hati membayangkan semua ruang dalam rumahnya kosong, sama seperti nampaknya nanti kalau rumah itu telah terjual, dan dia sudah pindah dari situ. Dia memvisualisasikan kekosongan di mana-mana, kemudian dia membuat catatan sehubungan dengan perusahaan angkutan yang ingin dipakainya untuk menangani pindahannya dan dalam hati merencanakan secara rinci kepindahannya, seolah-olah rumahnya sudah terjual. Dalam waktu beberapa hari, seorang pembeli muncul, dia begitu menyukai segala sesuatu tentang rumah itu dan memberikan cek puluhan juta rupiah sebagai uang muka.


Ciptakan ruang kosong untuk kesehatan


Manakala Anda berani menciptakan ruang kosong, bahan-bahan alam semesta akan bergegas mengisi ruang kosong itu. Ini akan bekerja pada tataran kehidupan spiritual, mental maupun fisik.

Seorang pengusaha menderita sakit berat dan selama berminggu-minggu berada dalam perawatan dokter. Semua kemungkinan secara medis telah dilakukan untuk menolongnya, tetapi nampaknya tidak berhasil, sakit pengusaha ini semakin hari semakin bertambah parah. Tubuhnya dipenuhi racun dan nampaknya tidak ada yang mampu menawarkan racun dalam tubuhnya itu, akhirnya, pada suatu malam, ketika sedang terserang demam tinggi dan batuk yang parah, dia teringat pada 'hukum ruang kosong kemakmuran' dan menyadari bahwa pasti ada sesuatu yang diperlukan untuk melepaskan penyakitnya. Karena dia tahu betapa kuat pengaruh daya pikir dan emosi terhadap tubuh, kemungkinan ada sikap mental atau perasaan emosional yang perlu dia lepaskan.

Dia menjadi sangat hening dan dalam hati memohon kepada Tuhan agar memperlihatkan padanya apa yang perlu dilepaskannya. Tiba-tiba dia teringat pada orang yang terhadapnya dia menaruh dendam yang mendalam, dia telah mengucapkan sumpah serapah kepada orang ini dan telah lama dia terus berusaha menyakitinya. Dalam hati dia mencoba mengingat kembali peristiwa yang terjadi di antara mereka berdua, apa yang telah menyebabkan dendam kesumat dan keinginan untuk mencelakakan orang itu. Ketika dengan sepenuh hati dia mengingat-ingat hal itu, dia menyadari bahwa ada kemungkinan orang itu bahkan tidak menyadari bahwa perasaannya telah dia sakiti akibat peristiwadi masa lalu, dan barangkali tidak ada alasan baginya untuk menyimpan dendam sama sekali (dan ternyata dia memang tidak menyadarinya).

Sambil berbaring di tempat tidur dengan demam yang tinggi, dia terus menerus menyatakan :

“Dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati aku memaafkanmu, aku melepaskan dan membebaskanmu. Sepanjang yang menyangkut diriku, peristiwa yang terjadi di antara kita telah berakhir untuk selamanya, aku tidak bermaksud menyakitimu, aku harap kamu baik-baik saja, aku bebas, kamu bebas dan sekali lagi semuanya menjadi baik di antara kita“.

Tak lama kemudian, perasaan damai, tenang dan kelegaan menyelimutinya. Untuk pertama kali dalam beberapa malam dia tertidur pulas. Keesokan paginya demamnya hilang, dokter menyatakan bahwa racunnya dengan ajaib telah hilang dari tubuhnya dalam semalam, dan akhirnya kesehatannya berangsur pulih. Dengan memaafkan, dia telah menciptakan ruang kosong yang diperlukan sehingga kehidupan yang baru bisa memulihkan tubuhnya kembali menjadi sehat dan pikirannya dipenuhi kedamaian.

----------

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template