Saturday, October 18, 2008

Hukum Kreatif Kemakmuran 2


HUKUM KREATIF KEMAKMURAN


Kemakmuran adalah hasil yang telah direncanakan

Kisah seorang pialang saham lebih jauh membuktikan kekuatan rencana yang sudah diformulasikan untuk kemakmuran dan sukses. Beberapa tahun yang lalu, seorang presiden dari sebuah perusahaan besar meninggal dunia. Di saat kematiannya, perusahaan ini berada dalam kesulitan keuangan. Wakil presidennya, yang dikenal sebagai pakar keuangan terkemuka, mengambil alih tanggungjawab. Segera saja perusahaan tersebut mulai menjadi makmur dan saat ini sahamnya menjadi salah satu yang terbaik di pasaran. Prestasi penjualannya selama tahun-tahun terakhir ini mengungguli semua pesaingnya. Apa rahasia kemakmurannya? Nampaknya wakil presiden perusahaan ini bertahun-tahun menjalankan sebuah rencana yang menurutnya cukup bijak bagi pertumbuhan dan kemakmuran perusahaan ini. Ketika dia menjadi presiden perusahaan itu, dia mengeluarkan rencana itu dari lacinya dan mulai melaksanakannya. Saat ini perusahaan itu bukan lagi perusahaan kelas menengah dengan beban hutang, melainkan merupakan salah satu dari perusahaan yang terkaya di seluruh negeri! Dia telah membuktikan bahwa kemakmuran adalah sebuah hasil yang direncanakan.

Kemakmuran adalah hasil dari pemikiran dan tindakan yang dilakukan dengan teliti, tidak ada yang disebut untung-untungan dalam kehidupan yang makmur. Itu merupakan hasil yang sudah direncanakan, seperti juga jembatan atau bangunan adalah hasil dari sebuah perencanaan. Tanpa rencana yang teliti dan penuh kemakmuran, tidak akan ada hasil yang penuh kemakmuran yang konsisten dan permanen.
Hukum Kemakmuran Kreatif ini adalah sesuatu yang pasti membuat murid kelas kemakmuran saya bersemangat. Banyak pelaku bisnis yang ikut serta mengatakan bahwa gagasan yang satu ini telah menjungkir balikkan semua upaya mereka terhadap kemakmuran yang sempoyongan menjadi hasil yang menakjubkan kesuksesannya. Mereka telah begitu lama bekerja keras, tetapi bukan dengan cara yang pasti dan spesifik. Kemudian mereka dapati bahwa tidak ada alasan untuk takut meminta apa yang benar-benar mereka inginkan. Injil menjanjikan, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7).

Mungkin Anda berpikir bahwa Anda tidak tahu pasti apa yang sebenarnya Anda inginkan; atau Anda belum dapat memastikan keinginan Anda. Dalam kasus seperti ini, mulailah saja memikirkan dan bahkan membuat daftar dari hal-hal yang sekarang tidak Anda inginkan. Buat daftar dari apa yang ingin Anda buang dan hapuskan dari kehidupan Anda. Kepada daftar itu nyatakan “Ini pasti berlalu” atau “Lenyaplah kamu”.

Saya mengenal seseorang yang bergerak dalam bisnis perlistrikan yang melakukan hal ini. Rekan bisnisnya meninggal beberapa bulan yang lalu, almarhum menyerahkan sahamnya pada seorang ahli waris yang tidak bisa bekerjasama, dia tidak mau membeli ataupun menjual sahamnya. Ketika sudah hampir berputus asa, rekan yang ditinggakan ini mulai menerapkan pemikiran kemakmuran. Keinginan utamanya adalah membeli paruh lain dari bisnisnya ataupun menjual bagiannya. Dia hanya ingin menghilangkan jalan buntu yang memakan biaya besar ini; dan dia ingin menghilangkan hal yang tidak menyenangkan, membingungkan dan ketidakpastian dalam bisnisnya. Dalam waktu sebulan sejak dia menuliskan catatan tentang rasa tidak menyenangkan dan ketidakpastian, rasa tidak menyenangkan dan ketidak pastian itu lenyap, dia menerima pesan dari seorang pengacara bahwa ahli waris dari rekannya itu bersedia menjual bagiannya! Mereka melaksanakannya dengan cepat dan tanpa ribut-ribut.


Resep Kemakmuran

Sekelompok pengusaha yang bersama saya melakukan eksperimen mengenai berpikir makmur pada saat resesi, melakukan ini : Mula-mula mereka menuliskan keinginan mereka dalam jangka enam bulan kedepan, dan kemudian menuliskan pencapaian keinginan mereka untuk masing-masing jangka enam bulan itu. Setiap minggu mereka menambahkan dalam daftar mereka atau merubah daftar dan hasil yang ingin dicapainya, ketika mereka merasa ada yang membimbingnya. Terkadang, mereka merubah seluruh daftarnya, mengembangkan keinginan mereka atau mencoret keinginan yang tidak menarik lagi bagi mereka.

Kemudian, setiap minggu anggota kelas ini membawa keinginan dalam daftar ini ke kelas. Tidak seorangpun yang pernah melihat daftar itu kecuali yang pemiliknya. Kami awali setiap periode kelas dengan secara pribadi memegang daftar masing-masing dan secara verbal menyatakan besama-sama;

“Aku adalah anak yang kaya dari seorang bapak yang penuh kasih, apapun yang dimiliki ayahku, milikku juga, untuk digunakan dan dinikmati bersama. Kecerdasan ilahi sekarang menunjukkan kepadaku bagaimana cara menagih kekayaan, kesehatan dan kebahagiaan yang dianugerahkan Tuhan kepadaku. Bahkan sekarang ini kecerdasan ilahi membuka jalan bagi berkat ini dengan segera. Aku yakin bahwa semua yang ada adalah milikku karena hak yang Ilahi sekarang datang kepadaku dalam bentuk kemakmuran yang berlimpah. Berkat milikku yang berlimpah ini tidak mempengaruhi kekayaan orang lain, karena hakekat kekayaan Tuhan tidak terbatas dan ada di mana-mana untuk dimanfaatkan oleh siapa saja. Tidak ada penundaan! Apa yang bukan demi kebaikanku yang tertinggi sekarang memudar dariku dan aku tidak lagi menginginkannya. Keinginan yang dianugerahkan Tuhan padaku sekarang terkabul dengan berkelimpahan, dengan cara Tuhan yang begitu indah”.
Para murid juga diinstruksikan untuk menyediakan paling tidak 15 menit sehari untuk mencurahkan doa dan pemberkatan secara lisan (ini akan dibahas dalam bab lain) atas daftar keinginan mereka, dan untuk mengerjakan daftar mereka setiap hari , merevisi, mengganti, menambahnya. Mereka diminta untuk melakukan hal yang sudah sangat pasti, seperti misalnya membuat daftar besarnya uang yang dia harapkan dia hasilkan selama sehari, seminggu atau sebulan. Mereka juga diminta untuk menentukan batas waktu dan tanggal yang pasti kapan mereka inginkan harapan mereka terpenuhi. Lebih jauh mereka diinstruksikan agar jangan mempertanyakan, meragukan atau menduga-duga bagaimana cara kekayaan mereka yang berlimpah terpenuhi, tetapi mereka tetap sibuk menjaga agar hukum kreatif kemakmuran tetap bekerja dengan cara yang sederhana ini.

Hasil yang mereka capai sungguh menakjubkan, saya juga menerima surat dari seluruh penjuru dunia yang membaca tentang metoda kreatif kemakmuran ini, dan telah mencobanya, dengan hasil kemakmuran yang sama! Ketika kelompok itu mengerjakan daftarnya, merevisi dan menggantinya, seringkali kami mengafirmasikan kata-kata Goethe, “Apa yang dapat Anda lakukan atau Anda impikan bisa Anda lakukan, mulailah. Keberanian mempunyai kejeniusan, kekuatan dan daya tarik di dalamnya,” Seringkali kita menyatakan “Apa yang dapat kita bayangkan, dengan bantuan Tuhan dapat kita capai.” Dan kita sering mengingatkan diri kita sendiri kebenaran berikut: Setiap hambatan, sibuk menghindar dari jalan orang yang tahu kemana dia menuju; dan seluruh dunia nampaknya berada di sisi orang yang mencoba untuk bangkit.

Nampaknya ada semacam kekuatan magis dalam memikirkan keinginan, mengutarakannya secara konstruktif dengan menuliskannya, menentukan waktu kapan mereka inginkan terpenuhinya harapan itu, dan kemudian berdoa bahwa harta Tuhan akan memenuhi harapan itu. Apakah ini nampaknya demikian sederhana untuk dapat bekerja? Kebenaran yang besar dan rahasia yang kuat seringkali muncul dengan sederhana. Demikian sederhana, dalam kenyataannya, sehingga orang kebanyakan mengabaikannya dengan mencoba menemukan cara lain yang lebih sulit.

----------

0 comments:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template